08.08

Apakah takdir itu ada?

Saat kita mengucapkan kata "takdir", selintas berkonotasi negatif (apapun definisi anda). Di saat kemalangan menimpa seseorang, respon pertama seseorang pada umumnya " emang udah takdir; lagi apes ; lagi ngga hoki " (mungkin salah satunya pernah terlontar dari mulut anda).

Karena pada hakikinya manusia memiliki cipta, rasa dan karsa, mengapa kita tidak mengubah kebiasaan( mind set ) kita yang buruk tersebut. Bukankah Tuhan Maha Penyayang? (saya harap anda bukanlah seorang agnostik). Dalam semua keyakinan mengajarkan bahwa Dia memberikan yang terbaik untuk hambaNya. So believe it !

Hanya sekedar saran, disaat kita mendapatkan suatu kemalangan(dengan iman:rencanaNya indah pada waktunya) kita sebaiknya mencari while of meaning (hikmah positif) dari peristiwa tersebut dan sambil mereka-reka "Dia berencana apa untukku?" Selanjutnya, kita adalah manusia yang diharapkan dapat terus berkembang dalam hidup dan menjadi manusia yang kokoh. Dengan kata lain, suatu cobaan hanyalah sedikit dari tempaan yang merupakan proses untuk menjadikan kita pribadi yang kuat menghadapi segala tantangan hidup.

Di lain kondisi, terkadang kita dihadapkan pada kondisi dilema. Seringkali kita memilih sesuai dengan apa yang kita "ingin"kan, bukan memilih apa yang kita "butuh"kan. Disaat sudah memilih mungkin akan memberikan suatu kelegaan(meskipun instant) dan akan menuju pada kondisi yang stagnan kembali. Nah, kesalahan manusia terkadang menganggap suatu kekeliruan dari kehendak bebas ini sebagai suatu "takdir" itu tadi. Terkadang berujung pada kondisi dimana manusia menyalahkan Tuhan (saya harap anda bukan salah satunya)

Maka disaat kemalangan itu hadir, refleksikanlah dalam diri anda "apakah aku telah meyalahgunakan kehendak bebasku sebagai manusia?" dan meyakini bahwa Tuhan menyayangi anda dan akan memberikan yang terbaik untuk anda. Selamat bertumbuh dalam iman! Fiat voluntas tuam....

By : Alfons Liguori

0 komentar: