04.20

Hendaklah tenang...Jangan tergesa2...




Terkadang kita sebagai manusia sering kali tergesa-gesa dalam segala hal baik berbicara, berkomentar, bertindak atau apapun itu. Namun terkadang kita tidak menyadari bahwa tindakan kita bisa mengakibatkan tidak bisa terpecahkannya masalah yang ada malah semakin menenggelamkan dalam kegelapan. Hendaklah kita tenang dan mengambil tindakan atau perkataan dengan tidak tergesa-gesa.

Ada sebuah cerita yaitu seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya, namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang, para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira, namun ia juga heran karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja dan berhasil menemukan arloji itu. “Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?”, tanya si tukang kayu. “Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada” jawab anak itu.

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam ‘kesibukan dan kegaduhan’. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan. Hendaklah kita tenang dalam menanggapi segala hal, jangan terburu berucap ataupun bertindak sebelum tindakan anda menyebabkan banyak orang rugi dan menderita.

Lebih baik diam dan tenang maka anda akan bisa melihat atau merasakan sesuatu itu benar atau salah.

08.12

Refleksi tentang kemarahan......

Ada seorang anak perempuan yang tempramental dan selalu menghabiskan harinya dengan emosi yang meledak-meledak. Sang ayahpun memberikan sebuah solusi katanya, "Jika kau marah pakukanlah paku ini ke pagar halaman belakang rumah". Seiring dengan itu, sang ayah memberikan sebungkus paku dan sebuah palu.

Pada hari pertama sebanyak 48 paku ia pakukan ke pagar itu. It means, ada 48 kemarahan yang ia alami hari itu. Hari berikutnya menjadi 30 paku, dan berangsur-angsur jumlah paku yang tertanam di pagar itu berkurang. Hingga pada suatu hari ia tidak mengalami sebuah kemarahan dan ia berbicara kepada ayahnya, "Ayah, aku sudah tidak memaku pagar belakang." Dan ayah berkata, "Baiklah, sekarang cabutlah semua paku yang sudah kau tancapkan itu!. Bergegaslah sang anak menghabiskan waktu seharian hanya untuk mencabuti paku di pagar tersebut. setelah itu ia melaporkan bahwa ia telah berhasil mencabut semua paku kepada ayahnya dan sang ayah berkata, " Sekarang kau lihat luka yang ada pada pagar tersebut. Apakah kau mampu memulihkannya seperti semula?" Sang anak mulai menyadari dan merefleksikan semua perbuatannya dan bergegas memeluk erat ayahnya sambil meminta maaf atas segala luapan emosinya yang banyak menyakiti orang lain.

Begitulah gambaran disaat kita meluapkan emosi, entah disadari atau tidak, sebuah luapan emosi kemarahan terkadang membuat cacat hati atau bahkan sebuah trauma dalam diri seseorang. Memang sebuah kemarahan dapat dimaafkan tapi saya sangsi jika suatu peristiwa menyakitkan dapat dilupakan begitu saja. Seperti kisah diatas, serat kayu yang tadinya baik dan rapih harus terkoyak dan rusak karena tusukan paku. Serat kayu yang sudah rusak tadi tidak dapat pulih seperti semula.
Begitulah efek dari sebuah ucapan, tindakan, perlakuan yang emosional dan menyakiti seseorang. Maka perlu suatu pemikiran yang bijak dalam menggunakan emosional dan logika. semua ada tempat dan waktu yang tepat. Dan ada baiknya sebuah emosional yang destruktif tadi kita olah menjadi hal yang membangun, baik bagi kita ataupun bagi orang lain. Selamat berproses

By : Alfons Liguori

08.11

Weathered

Disaat kesesakan itu muncul, manusia akan berusaha dengan sekuat tenaganya untuk terbebas dari ketertekanan yang menekan hati dan pikirannya. Jika disebutkan bahwa Tuhan punya waktu dan kesempatan untuk membahagiakan kita, maka kita akan bertanya, "Tuhan, Kapan pencerahan itu datang?" Secara manusiawi kita akan merasa kalah dalam mengatasi situasi dan kondisi tersebut.

Saya akan menganalogikan kita sebagai sebuah lilin (pelita), sebuah lilin tidak akan berguna jika diletakkan di tempat dimana terang(kebaikan) sudah ada dan bersinar dengan pijarnya yang menghangatkan suasana. Tantangan kita akan semakin berat jika harus diletakkan di tempat dimana masih banyak pekat kegelapan ada disitu, namun itulah hukum yang harus dilaksanakan. Sebuah perutusan dan tantangan yang tertuju kepada kita. Akankah kita menjadi pelita atau malah padam seiring pekatnya kegelapan itu?

By : Alfons Liguori

08.08

Apakah takdir itu ada?

Saat kita mengucapkan kata "takdir", selintas berkonotasi negatif (apapun definisi anda). Di saat kemalangan menimpa seseorang, respon pertama seseorang pada umumnya " emang udah takdir; lagi apes ; lagi ngga hoki " (mungkin salah satunya pernah terlontar dari mulut anda).

Karena pada hakikinya manusia memiliki cipta, rasa dan karsa, mengapa kita tidak mengubah kebiasaan( mind set ) kita yang buruk tersebut. Bukankah Tuhan Maha Penyayang? (saya harap anda bukanlah seorang agnostik). Dalam semua keyakinan mengajarkan bahwa Dia memberikan yang terbaik untuk hambaNya. So believe it !

Hanya sekedar saran, disaat kita mendapatkan suatu kemalangan(dengan iman:rencanaNya indah pada waktunya) kita sebaiknya mencari while of meaning (hikmah positif) dari peristiwa tersebut dan sambil mereka-reka "Dia berencana apa untukku?" Selanjutnya, kita adalah manusia yang diharapkan dapat terus berkembang dalam hidup dan menjadi manusia yang kokoh. Dengan kata lain, suatu cobaan hanyalah sedikit dari tempaan yang merupakan proses untuk menjadikan kita pribadi yang kuat menghadapi segala tantangan hidup.

Di lain kondisi, terkadang kita dihadapkan pada kondisi dilema. Seringkali kita memilih sesuai dengan apa yang kita "ingin"kan, bukan memilih apa yang kita "butuh"kan. Disaat sudah memilih mungkin akan memberikan suatu kelegaan(meskipun instant) dan akan menuju pada kondisi yang stagnan kembali. Nah, kesalahan manusia terkadang menganggap suatu kekeliruan dari kehendak bebas ini sebagai suatu "takdir" itu tadi. Terkadang berujung pada kondisi dimana manusia menyalahkan Tuhan (saya harap anda bukan salah satunya)

Maka disaat kemalangan itu hadir, refleksikanlah dalam diri anda "apakah aku telah meyalahgunakan kehendak bebasku sebagai manusia?" dan meyakini bahwa Tuhan menyayangi anda dan akan memberikan yang terbaik untuk anda. Selamat bertumbuh dalam iman! Fiat voluntas tuam....

By : Alfons Liguori

08.01

Love Mistery





If you find yourself fall in love ...
with someone who does'nt love you,
be gentle with yourself.
there's nothing wrong with you.
love just did not choose to rest in the other person's heart

If you find someone else in love with you
but you don't love him / her...,
feel honoured that love come and called at your door
but gently refuse the gift you cannot return.
do not take advantage, do not cause pain

If you fall in love with another and she / he falls in love with you, and then love choose sto leave...
do not try to reclaime it or to asses blame
let it go!!
there's a reasoon and there's a meaning
you will know in time..........

07.52

Baca Juga Artikel Berikut Ini




Banyak ragamnya tips untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi tetapi untuk tips kali ini saya lebih menekankan mengenai “segitiga kehidupan” saat bangunan runtuh kebawah akan menimpa semua benda dibawahnya, kalau kita berlindung dibawah sesuatu, anggap saja sebuah meja…. maka kekuatan benda itu adalah tumpuan kehidupan kita, kalau benda yang menimpa meja tersebut masih mampu ditahan oleh meja itu maka kita akan selamat. Namun apabila meja tersebut tidak kuat menahan maka kita akan hancur remuk dibawahnya, banyak kasus terjadi seperti ini korban meninggal tertimpa reruntuhan.

Apa itu yang disebut “segitiga kehidupan” ? Segitiga kehidupan itu hanyalah sebuah istilah sebagai tempat darurat yang paling aman untuk kita berlindung saat terjadi gempa bumi, ini berdasarkan fakta-fakta, pengalaman dan analisa dari beberapa orang yang berhasil selamat dari gempa bumi. Memang rumah/bangunan tahan gempa bisa menyelamatkan orang didalamnya namun apabila kekuatan gempa diatas kemampuan rumah/bangunan anti gempa tersebut cara yang paling strategis adalah mencari segitiga kehidupan terdekat.

Dimana posisi segitiga kehidupan ini? Ada banyak… salah satunya adalah di sisi sebuah benda besar, di pertigaan tembok rumah/bangunan dan lainnya.

Seperti kita ketahui segitiga atau sudut rumah/bangunan kita adalah berisi sebuah tiang/besi yang cukup kuat untuk menahan patahan horizontal, tempat ini sangat strategis untuk berlindung dari runtuhan dinding atau atap. Selain itu segitiga kehidupan bisa kita temui di sisi sebelah obyek, bukan pada bawah obyek… Pada gambar diatas saya gambarkan sisi sebuah lemari yang merupakan tempat strategis untuk berlindung dari runtuhan atap bangunan.

Segitiga kehidupan tidak menjamin kita akan selamat, namun disaat gempa terjadi posisi segitiga kehidupan dapat menyelamatkan nyawa kita walaupun menyisakan sebuah ruang kosong yang cukup sempit, dengan adanya segitiga kehidupan ini kemungkinan perbandingan kita untuk bertahan hidup adalah 70% banding 30%.
Berikut ini adalah 10 Tips dalam melindungi diri saat terjadi Gempa Bumi oleh Doug Copp :

Hampir semua orang yang hanya menunduk dan berlindung pada saat bangunan runtuh, meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.

Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus kita lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Kita dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit, tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.

Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.

Jika kita berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, berguling lah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.

Jika terjadi gempa dan kita tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika kita berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang kita akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, kita akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, kemungkinan untuk selamat sangat mustahil!

Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki “momen frekuensi” yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan, jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.

Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh kita dari bagian luar bangunan, maka akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri tertutup.

Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka dan meninggal. Mereka mungkin dapat selamat seandainya keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur, memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.

Doug menemukan, pada saat merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.

07.48

Jika Terjadi Gempa Bumi

Akhir - akhir ini masyarakat sering diresahkan oleh isu gempa bumi yang akan terjadi di tempat kita...Sebenarnya, kepanikan ini bukanlah hal yang berlebihan karena memang kurangnya informasi dari pihak pihak yang berkepentingan seperti pemerintah atau BMG (BMKG).. oleh karena itu kita harus bisa mendidik lingkungan kita dan menyebarkan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan..

YG Jelas, BELUM ADA ALAT YANG BISA MENDETEKSI KAPAN AKAN TERJADI GEMPA.... OLEH KARENA ITU JIKA ANDA MENDAPAT INFORMASI TENTANG GEMPA YANG AKAN TERJADI PADA SUATU WAKTU TERTENTU... TOLONG CEK DAN RICEK LAGI... KEMUNGKINAN BESAR HANYA ISU KARENA GEMPA TIDAK BISA DIPREDIKSI SECARA PASTI....

Lalu.. hal apa yang harus kita lakukan jika sungguh sunggh terjadi Gempa???
Jika di dalam ruangan:

Segera merunduk ke lantai., lindungi wajah dan kepala dengan lengan sambil berjongkok di dekat sudut ruangan.
Jauhi benda kaca, jendela, pintu dan dinding luar dan apapun yang bisa jatuh seperti lampu atau benda-benda furnitur.
Jika sedang tiduran di kasur, tetaplah bertahan. Lindungi kepala Anda dengan bantal atau jika berada di bawah lampu yang berat, segera pindah ke sudut aman yang terdekat.
Tinggal di dalam sampai goncangan berhenti lalu yakinkan bahwa Anda aman untuk keluar. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka-luka terjadi ketika orang-orang di dalam bangunan panik atau berjejal untuk segera keluar gedung.
Saat menuruni gedung jangan gunakan lift atau tangga berjalan.
Jika di Luar Rungan:

Tetap bertahan
Menjauhlah dari bangunan, lampu jalanan, atau apapun bangunan atau pohon yang ada di dekat Anda.
Tetap bertahan di luar sampai guncangan berhenti. Sebanyak 120 korban jiwa dari gempa yang terjadi sejak tahun 1933 membuktikan, mereka tewas karena tertimpa puing reruntuhan dan dinding runtuh. Gerakan tanah selama gempa jarang menjadi penyebab langsung kematian atau cedera. Sebagian besar korban gempa meninggal atau cedera karena tertimpa dinding runtuh, pecahan kaca, atau tertimpa benda berat lainnya.
Jika sedang berkendara:

Berhenti secepatnya dan tinggal di dalam mobil. Hindari berhenti di dekat atau di bawah bangunan, pohon, jalan layang, atau instalasi listrik atau kabel.
Lanjutkan dengan hati-hati setelah gempa berhenti. Hindari jalan, jembatan, atau areal landai yang mungkin telah rusak akibat gempa.
Jika terperangkap di bawah puing:

Jangan nyalakan api.
Jangan bergerak atau menendang debu. Tindakan ini juga bisa membuat runtuhan semakin parah.
Lindungi mulut anda dengan sapu tangan atau kain baju.
Tekan perlahan dinding sehingga penyelamat dapat menemukan Anda. Gunakan peluit jika tersedia. Berteriak hanya sebagai pilihan terakhir. Berteriak dapat mengakibatkan bahaya Anda menghirup debu.

Tindakan di atas bersifat praktis. Tanya dan diskusikanlah tindakan lainnya kepada orang yang pernah mengikuti pelatihan penyelamatan bencana gempa. Perlu diketahui, hanya sedikit perusahaan di Indonesia yang berkantor di gedung tinggi telah melatih karyawannya bertindak darurat khusus jika terjadi gempa bumi.

07.43

Temukan kebenaran yang hakiki dengan ketenangan batin dan Terang Roh Kudus

Seringkali kita dihadapkan pada pilihan yang sulit, semua terlihat benar dan akurat. Lalu dimanakah kebenaran itu? Terkadang pilihan yang ada mengarahkan kita diantara menjadi "orang yang benar" atau "orang yang menang".

Orang benar akan selalu menimbang segala sesuatunya dengan hati dan iman, sedangkan orang menang akan mengedepankan kebenaran versinya sendiri, dengan segala pemikiran dan latar belakang yang sesuai dengan pola pikir dan apa yang dilihatnya. Tidak semua hasil temuan otak mengarahkan kita kepada kebenaran, namun untuk menemukan kebenaran digunakan ketenangan batin dan iman yang tertuju akan Kemuliaan Allah.

Sebuah kemenangan tidak jarang membawa kita pada kesombongan dan cinta diri. mengakukan diri kepada publik bahwa akulah yang paling benar....., bahwa dialah yang salah!!, bahwa kalian harus menuruti aku!!!!

Percayalah ! Dalam ketersesakan dan disaat semua pihak menyalahkan kita, kita tidak perlu membela diri. KArena Allah sendiri akan bekerja dengan Tangan AjaibNya........

Temukan KEBENARAN HAKIKI dalam JC.

08.11

Apa motivasimu ? (renungkan dan wujudnyatakan dengan kasih!)



Hidup untuk melayani bukan tanpa cobaan dan godaan. Sekian banyak umat yang terlibat dalam hidup menggereja, termasuk kita yang terlibat sebagai OMK yang sesungguhnya memegang peranan yang sangat penting demi kelanjutan Gereja ke depannya.

Kita adalah orang muda yang hidupnya penuh dengan warna-warni, terkadang pahit dan terkadang juga manis. Ada kalanya kita dihadapkan pada pilihan yang membingungkan, mungkin tercetus di pikiran, "aku harus pilih yang mana?";"yang mana yang bener?";"apa mungkin mereka begitu?"; dan berjuta pikiran yang menjadi alasan kita untuk terjerembab pada keterpurukan dan sikap diam yang selamanya tidak akan menjadi emas.

Beginilah dinamika hidup berkomunitas, jatuh dan terganjal adalah hal yang wajar. Berbagi dengan rekan, duduk tenang untuk mensharingkan permasalahan hidup, bukankah semuanya indah jika melandaskan dengan kasih "CHARITY" yang tulus? Dengan suatu peristiwa kita diajak untuk berproses bersama, mencari solusi dengan kepala dingin dan hati penuh iman, semuanya harus dilaksanakan dengan landasan yang utama, yaitu : KASIH.

Saat kita menemukan rekan komunitas yang agak keluar jalur, marilah kita bimbing kembali menuju jalan yang benar, bukan malah memvonisnya dengan segala sikap arogansi manusiawi kita. Karena jika memvonis, kita akan mudah untuk terbawa pada kondisi pembenaran diri. Semua konflik dan gesekan pasti ada jalan keluar disaat kita siap bersikap dengan kedewasaan hati dan iman. Jangan keraskan hatimu, tanpa rekan kita tidak bisa berjalan dalam komunitas.

Apa yang kita perjuangkan adalah pelayanan dalam hidup menggereja dengan penuh kasih, bukan ajang untuk unjuk gigi atau 'ngeksis' secara personal. Dalam berkomunitas gerejawi kita diajak untuk selalu memberi dan memberi, bukan untuk menerima suatu imbalan dalam rupa apapun.

Jika kita membuka hati kita dengan lurus, imbalan yang diterima adalah rekan-rekan yang berkumpul bersama dalam komunitas, kebersamaan dalam iman merupakan nilai yang luar biasa yang tidak bisa kita nominalkan, seperti seruan "ubi caritas est vera" (jika ada cinta kasih, maka hadirlah Tuhan). Maka kehadiran Tuhan dalam rekan-rekan kita menjadi hal yang bisa kita ambil meski itu tidak berwujud (kebendaan).

So, mari dengan segala kedewasaan yang ada, tanpa ada senioritas kita berbagi bersama, kita belajar untuk menerima pribadi rekan-rekan kita apa adanya, tumbuh bersama menularkan virus-virus kasih yang akan berbuah tahan karena Yesus sebagai pokok anggur.

(Boni pastoris est tendere pecus non deglubere)
Ad Maiorem Dei Gloriam